Selamat Datang di "Coba Bercerita, Yuk!" Ada banyak makna di balik cerita, maka berceritalah melalui tulisan!

Minggu, 22 Mei 2011

Buku Keren : DIA ; MAT 2002 GELAS


===> disuruh aa Ceko Spy, salah satu penulisnya buat ngereview, apalah daya aku gak bisa, jadinya tulisan gak jelas :D
Tulisan yang aku review aslinya berupa NSM (Novel Selebor Massal) yang dikirim aa Ceko Spy melalui perantara burung merpati yang bernama JNE. Eehh, sebelumnya melalui dedek Super-CendolCendoler’s dulu atas restu abah Pengamen Cinta. Pertanyaannya : Kenapa sih aa harus ngasih lewat perantara? Kenapa gak langsung? Okeee jangan banyak bicara, ayo kita mulai.
Sebuah novel yang berjudul DIA ; MAT 2002 GELAS, pertama kali baca judul sempat gak nyambung, soalnya baru pulang dan capek berat, apalagi sambil ngelihat gambar di cover buku. Masya Alloh, eta saha aa? Ternyata setelah disambung-sambungkan, oooohhh begitu toh maksudnya (Dia adalah Mat 2002 Gelas ---> 2012, benar gak? aku nebak loh aa, khan belum baca novelnya). Judul sudah buat ketawa, selain itu juga sudah terbayang-bayang kekonyolan aa Ceko di kelas Cendol (apa penulis dengan kehidupan sehari-hari juga mempengaruhi ya? Contoh, penulis aslinya emang gokil, jadi belum baca tulisannya sudah ketawa atau penulis aslinya mellow, belum baca tulisannya sudah nangis, lebay ya?) Trus setelah cover buku dibuka, jreng jreng ini dia yang dinantikan “Cap bibir aa Ceko Spy yang berwarna ungu”. Ternyata ada, meskipun bentuk bibirnya sedikit abstrak, tapi gak apa-apa yang penting aa Ceko Spy sudah menepati janjinya. Loh loh, ada tanda tangannya juga, kira-kira kalau dipalsukan bisa untung gak ya? Hehe, satu lagi yang ketinggalan, yang bikin gak bisa tidur, gak enak makan, sakit kepala, badan pegel-pegel, meriang, mual, muntah itu karena tulisan ‘mmuuaachh’nya aa Ceko Spy…ckckckck.
Setelah baca di kereta, di angkot, di atas tempat tidur, di depan tivi dan di mana-mana akhirnya kelar juga bacanya dengan rasa bangga dan bahagia. Itu karena ceritanya lucu dan sukses membuat orang nengok saat di angkot dan nyokap akhirnya bertanya, “kenapa sih ketawa-ketawa sendiri?” Inalilahi lupa kalau di buku ditulis “Ingat! Jangan baca di angkot, yah. Kecuali bawa cermin yang mastiin kamu tetap caem walau lagi ngakak, ngikik, ngikuk. Jadi walau cengar cengir sendiri, tetap gak disangka orgil karena tampangnya tetap cakep”. Aduhhhhhhh….aku lupa bawa cermin waktu itu, tapi aku yakin, biar bagaimanapun aku tetap caem luar dan dalam. Mantap. Sudah kelar dibaca lalu disimpan rapih di rak buku, tiba-tiba perasaan ini gak enak. Sumpah gak enak! Benar khan kejadian? Pagi-pagi aa Ceko sudah sms.
“Baker!”
“Hadir,” kata aku, “tahu aja aku mBA KERen,” hiihh.
“Udah dibaca belum?” lanjutnya.
“Iya sudah.”
“Jangan lupa diripyu.”
What ripyu? Makanan apaan tuh? Oke, mungkin maksudnya review, karena aku waras nanya dong.
Review dari sisi mananya?” nanya sambil ngantuk jadi gak nyambung.
Ehhh, dijawab, “Dari sisi Susi.”
Ciiiaaaatttt Susi pakai dibawa-bawa lagi! Capeee deehhh!
Nah loh aku masih di sms lagi, katanya, “ripyu buku bisa gak?”
"Bisa," padahal lagi mikir setengah hidup, kira-kira bumbu apa yang dipakai. “Iya aa, nanti aku ripyu, ripyunya mau di goreng atau direbus?” tanya aku dalam hati.
Huuhh ternyata memang benar pepatah yang mengatakan, “Tidak ada yang gratis di dunia ini.” Aku pikir dapat tanda cinta dari aa Ceko Spy selesai sampai di situ. Ehhh, ada yang namanya ripyu juga toh. Okelah, akan aku coba.
Gak tahu kenapa kalau aku baca buku selalu yang pertama dilihat penulisnya dulu lewat profil, mungkin dengan maksud membangun kemistri (cek orang Sunda mah). Siapakah dalang dalam penulisan novel gelo itu? Ternyata ada 4 orang, pantes disebut Novel Selebor Massal, novel keroyokan dan masing-masing belum pernah ketemu langsung. Hebat. Mereka menyebutnya CDME, nah mau tau kepanjangan CDME? Makanya beli dong novelnya, berhubungan eh salah berhubung aku boleh dapat gratis dari aa Ceko plus cap bibir ungunya jadi aku bantu buat promosi.
Penulis “DIA ; MAT 2002 GELAS” ini yang tergabung dalam CDME (Ceko, Diansya, Masarkun, Ezokanzo), akhirnya dikasih tahu juga dari pada penasaran, kasihan. Mencoba menceritakan kisah percintaan playboy cap jengkol Mat Centrik yang lahir di dalam kapal milik bapaknya, ya iyalah masa kapal bapak gue! Menurut penulis Centrik diambil dari kata “Cepetan Tarik” yang diucapkan wanita tua yang ada di kapal laut tersebut. Mat Centrik punya cinta kasih yang cukup panjang dan rumit dimulai dari patah hati pada sesosok wanita sewaktu SD (cinta kencur). Dari sekian banyak wanita yang pernah dipacari Mat Centrik mungkin salah satunya ada aku. Tapi penulis gak enak aja menyebutkan nama aku. Iya gak aa?
Mat Centrik yang digambarkan sebagai playboy tidak berarti buruk, bukan salah si Mamat (panggilan akrab aku ke Mat Centrik) kalau cewek-cewek mendekatinya, secara wanita-wanita matre itu yang memulainya. Seiring waktu, petualangan Mamat semakin heboh. Penulis menceritakan bagaimana kekuatan cinta yang tidak bisa ditolak jika dia datang. Buktinya gebetan Bondan (sahabat Mamat) bisa naksir sama Mamat bukan sama Bondan, oia cewek itu bernama Mince. Cinta memang berjuta rasanya, penulis menceritakan rasa itu melalui petualangan cinta Mamat yang pada akhirnya bertemu kembali dengan mantan pacarnya sewaktu SD, dialah Mey-mey. Tapi gak berakhir sampai di situ Mey-mey malahan suka sama Bondan, nah loh rumit khan? Kerumitan ini digambarkan pada halaman 84 (benar-benar digambar loh).
Cerita tentang kekuatan cinta yang menuai bencana alam(ak!) membuat sebagian orang iri, dengki dan sakit hati, dialah Tantri Matrik. Siapakah Tantri Matrik? Yang jelas berbeda dengan Tantri Kotak! Nanti akan dijelaskan menurut cara pandang aku. Aku juga melihat bagaimana penulis memanfaatkan dunia maya ke dalam novel ini, mungkin juga karena penulis bertemu di dunia Maya Estianti atau Luna Maya. Kejelian memanfaatkan teknologi dunia maya dengan plesetan-plesetan gokil dari penulis, contohnya yuyun dot coy. Hahahaha, ada-ada aja. Memanfaatkan jejaring sosial untuk menarik massa seperti yang dilakukan banyak orang, ditulis dalam novel selebor massal ini. Sungguh kreatif.
Hhhmmm, menurutku penulis juga ingin menceritakan bagaimana dampak buruk jika menyakiti hati wanita, sebaiknya jangan main-main dengan perasaan wanita. Halakh gaya! Bagaimana jika tidak semua orang menyukai kita termasuk sahabat sendiri yang bisa saja menusuk dari belakang. Mungkin penulis mau menyampaikan pesan moral untuk lebih berhati-hati dalam bersikap, karena kembali lagi tidak semua orang suka pada kita. Tantri Matrik itu ternyata Bondan sahabatnya sendiri. Bingung? Mending beli bukunya gih, capek juga kalau aku ceritain semuanya. Benar khan Bondan melakukan itu karena iri sama Mamat, tapi Mamat gak sadar akan hal itu.
Aa sudah yah review bukunya, aku mau jujur, aku gak bisa review buku. Sebenarnya ini bukan review buku tapi lebih ke curhatan yang gak penting! Pokoknya kalau aa mau aku review buku lagi, aku terima dengan senang hati (padahal gak bisa bikin), tapi kirim lagi bukunya dengan cap bibir yang berbeda warna, aku yakin burung merpati JNE gak akan bosan mengantarkannya. Pada intinya aku melihat berpetualang mencari cinta sampai ke ujung dunia pun, jika memang gak ada hati percuma saja, lah cintanya cuma sama Mey-mey. Dan Mamat benar-benar merasakan First Love Never Die. Gimana aa? Masih kurang? Apalagi? Sudah, ya sudah. Pokoknya keren! Gak pernah saling ketemu tapi bisa menghasilkan karya yang keren, eh diulang lagi karya yang keren, pokoknya keren! Tunggu karya aku juga sama Bunder Tietie Surya, gak pernah ketemu tapi menghasilkan, menghasilkan apa? Lihat nanti! Hahaha.

1 komentar:

  1. wah di2, lumayan2 daripada lumanyun2, xixixixixixi
    sebelas jempol lah atuh neng tapi dapet'a cuma segitu i2pun mreka ngasih'a dngan terpaksa haha

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan komentarnya....