Cerita Mereka dan Video : Documenter Film (Bahaya Narkoba!)

Judul Film : 1 mili

Sinopsis Film :

Cerita tentang cinta segitiga antara dua anak manusia dan narkoba. Langit (23 tahun), seorang anak band yang menganut aturan Sex, Drugs, and Rock n’ Roll. Dia sebagai vokalis dalam bandnya. Mempunyai pacar bernama Windy (17 tahun) seorang remaja putri yang masih sekolah. Dari awal Langit memang sudah terjerumus dengan narkoba, lalu dia mengajarkannya kepada Windy yang awalnya tidak mau, namun akhirnya dia mau juga mencobanya. Sampai pada akhirnya membawa malapetaka kepada kehidupan mereka. Langit meninggal karena over dosis, sedangkan Windy terjangkit virus HIV, akibat memakai jarum suntik secara bergantian dengan Langit.

By : Cheap Bastard Production

Producer : Whisnu P. Salya,

Sutradara : Krisna L. Salya,

Casting : Aryo Wibowo

*Justine Werias Loing

*Dyani Tri Wardhyni

Prolog :

Orang bilang kamar ini kotor, berantakan….kusam…. Yah…, tiap kaca mata punya lensa yang beda. Sebenarnya, kamar ini nyaman banget. Dia pintar jaga rahasia, dan dia gak pernah nge’judge’, meskipun dia bisa mendengar segala percakapan dan tahu segala aktivitas yang berlangsung di dalamnya…. Andaikan orang mau bersikap seperti kamar ini.

Tiap orang pasti pingin punya orang lain yang bisa bikin dia nyaman, orang yang bisa bikin dirinya ngerasa di hargai, di cintai, dibutuhkan, dan tidak terasing. Ya, seperti halnya kamar tadi. Segede apapun ukurannya, kamar kosong tetaplah kamar kosong yang gak ada artinya…..hampa.

Dua anak manusia yang benar-benar saling mencintai gak akan ragu-ragu untuk menunjukkan perasaan mereka, walau di depan umum. Dengan ciuman misalnya….Orang-orang lain, yang mencap diri mereka bernorma, mengatakan bahwa dua orang ini gak ngerti aturan…

APA MAKSUDNYA? Hanya karena hal itu belum biasa dilakukan, bukan berarti hal itu sudah pasti tidak wajar atau salah kan?

Lalu bagaimana dengan seni pengekspresian diri yang pastinya berbeda dari satu orang ke orang lain? Bagaimana kalau ada satu pasangan dengan pengekspresian diri yang unik? UNIK bukan ANEH atau SALAH! Mereka membiarkan diri mereka masing-masing untuk jatuh cinta pada sesuatu yang lain. Sesuatu yang lain yang tentunya juga bisa bikin mereka ngerasa nyaman. Sehingga akhirnya timbullah keterikatan yang kuat antara mereka bertiga.

Cinta segitiga yang tidak rasional. Begitulah orang mendefinisikannya. Terlalu sulitkah untuk dimengerti, bahwa cinta dan rasio. Seringkali tidak sejalan? Bahwa apa yang dirasakan di hati adakalanya berbenturan dengan apa yang ada di kepala? Bahwa ada hal-hal tertentu yang terjadi begitu saja diluar kehendak kita…? Dengar…, cinta segitiga tidak selamanya tidak rasional. Semua itu tergantung dari cara orang melihatnya. Dan untuk menyamaratakan adalah bodoh. Bisa jadi pasangan tadi adalah pasangan yang sangat liberal sehingga menunjukkan cinta mereka dengan KEBEBASAN-KEBEBASAN yang tanpa batas.

Hal ini yang mengherankan bagi banyak orang dan keheranan orang-orang itulah yang sebenarnya mengherankan. Mereka bilang kita SAKIT, GILA, TIDAK WARAS. Terserah apa kata mereka. Otak mereka terlalu tumpul untuk memahami apa yang tidak mereka alami.

Mana yang lebih buruk? Gue dan Langit dengan keistimewaan kita yang unik itu, atau mata-mata yang merendahkan dan lalu berpaling jijik tanpa berbuat sesuatu dan hanya bisa menyalahkan?

Kalau memang gue dan Langit SAKIT, GILA, TIDAK WARAS, orang-orang seharusnya berterima kasih sama gue, Langit dan teman-teman kita. Tanpa kita, mereka gak mungkin di bilang SEHAT ataupun WARAS.

Gue dan Langit nggak pernah memimpikan hal-hal yang terlalu muluk. Kita cuma pingin orang mengerti…bahwa kita spesial. Bahwa kita…merupakan makhluk sosial dengan kebutuhan yang sedikit berbeda dari kebanyakan makhluk sosial lainnya.

Kebutuhan untuk lari dari kericuhan dunia. Lari kencang lalu terbang. Karena sudah terlalu muak menjadi korban dari segala yang dibawa oleh kolerasi kehidupan.