Oleh : Dyani T. Wardhyni (dikirim untuk Majalah Kampus UHamka "Ta'dib")
Tidaklah
mudah untuk diterima dalam satu pergaulan. Apabila tidak pintar “memilih”
terimalah akibatnya. Apalagi zaman sekarang, segala sesuatunya mudah didapat
dan mengikuti trend. Dari mulai yang bersifat positif sampai yang bersifat
negatif. Lalu bagaimana cara kita untuk membentengi diri dari hal-hal negatif?
Sebut
saja Nikko (26), laki-laki perawakan tinggi kurus ini pertama kali mencoba rokok
bersama temannya pada usia 13 tahun. Satu tahun kemudian seorang temannya
membawa ganja, berlanjut mencoba putaw dan shabu hingga kecanduan selama 10
tahun. “Awalnya sih gue cuma coba-coba, lagian gak enak juga sama teman-teman
yang lain kalo gak ikutan!” ceritanya. Sebagain besar dari mereka memang
menggunakan alasan “cuma coba-coba dan tidak enak sama teman”, tanpa mereka
pahami dampak kedepannya seperti apa.
Belakangan
ini narkoba dan seks bebas menjadi salah satu penyebab hancurnya generasi muda.
Peredaran narkoba bukan lagi untuk kalangan atas dan orang-orang berduit
seperti dulu. Tapi kini peredaran narkoba juga mencapai kalangan bawah, dari
perkotaan sampai ke perkampungan, dari pejabat, mahasiswa sampai ke kuli
bangunan. Yang paling menyedihkan lagi anak-anak sekolah dasar sudah terkena
narkoba! Bagaimana dengan yang lain?
Dalam
pergaulan dengan memakai kata “kesetiakawanan” orang-orang yang bukan pemakai
tetapi bergaul dengan pemakai (junkie) tidak banyak memberikan dampak
positif bahkan mereka lebih banyak memilih tutup mulut karena takut dimusuhi.
Seperti pengakuan Jonny (22), pacarnya pemakai putaw tapi dia memilih diam dan
tidak memberitahukan kepada orangtuanya ataupun menyuruh ke panti rehabilitasi.
Selain itu alasan broken home juga banyak terjadi. Karena merasa tidak
aman dan nyaman dalam keluarga akhirnya mereka mencari kesenangan diluar rumah.
Memang tidak selamanya broken home menjadi pemakai tergantung dari
pergaulannya. Seperti sahabat saya Fina, untuk mengatasi kesepian hidup dari keluarga
dia memilih kegiatan positif. Lagi-lagi ketegasan dalam bersikap menjadi
pangkal permasalahannya.
Kita
berteriak-teriak mengatakan “TIDAK” untuk Narkoba, lalu apakah narkoba itu
sebenarnya dan efek samping apa yang dapat ditimbulkan? Menurut Dinas Kesehatan,
narkotika sendiri adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan
kesadaraan dan hilangnya rasa. Pada umumnya Narkotika Golongan I lebih banyak
disalahgunakan, contohnya : Morfin, berbentuk tepung halus berwarna
putih sering dipakai dengan cara dihisap dan disuntikkan. Heroin (putaw)
mempunyai kekuatan dua kali lebih kuat daripada morfin. Heroin, mirip
dengan morfin dapat menyebabkan mengantuk dan perubahan mood yang tidak
menentu. Kanabis biasa disebut marijuana, grass, dan Mary
Jane. Nama lain yang menggambarkan tipe Kanabis dalam berbagai kekuatan
adalah chasra, bhang, ganja dan cimenk. Joints merupakan Kanabis kering,
dipotong kecil-kecil dan digulung seperti rokok.
Obat-obat
berbahaya golongan Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun
sintetis, bukan narkotika, yang bersifat atau berkhasiat psiko aktif yang dapat
menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan
kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal), ilusi,
gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan
ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para
pemakainya. Contohnya : Ecstasy, seluruh tubuh akan terasa melayang,
terkadang lengan, kaki dan rahang kaku, mulut rasanya kering, pupil mata
membesar, jantung berdegup lebih kencang, mual dan kesulitan bernafas. Kemudian
akan timbul perasaan seolah-olah kita menjadi hebat dalam segala hal dan segala
perasaan malu menjadi hilang, kepala kosong, rileks dan "asyik"
berlangsung dalam waktu 4 sampai 6 jam, setelah itu kita akan merasa sangat
lelah dan tertekan. Shabu-shabu, berbentuk kristal, biasanya
berwarna putih, dan dikonsumsi dengan cara membakarnya di atas aluminium foil
sehingga mengalir dari ujung satu ke arah ujung yang lainnya. Kemudian asap
yang ditimbulkannya dihirup dengan sebuah Bong (sejenis pipa yang
didalamnya berisi air). Ada sebagian pemakai yang memilih membakar Shabu dengan
pipa kaca karena takut efek jangka panjang yang mungkin ditimbulkan aluminium
foil yang terhirup. Shabu sering menjadi penyebab paranoid (rasa takut yang
berlebihan), sangat sensitif (mudah tersinggung), terlebih bagi mereka yang
sering tidak berpikir positif, dan halusinasi visual.
Hanya
sebagian kecil Narkotika dan Psikotropika yang disebutkan, tetapi begitu
menakutkan. Kesenangan yang diperoleh hanya sementara, tetapi tidak sebanding
dengan kesengsaraan yang ditimbulkan. “Gue coba narkoba sama dua orang kakak
dan sepupu gue, malahan sampai dikejar-kejar polisi dan abang gue yang pertama
meninggal karena over dosis. Awalnya gue ngerasa hancur, ngerasa gak punya masa
depan, tapi gue sadar bahwa Tuhan pasti ngasih gue kesempatan, gue mulai
merangkak perlahan untuk sembuh. Walaupun gue kecewa dengan lingkungan sekitar
yang menganggap ex-user itu sebagai sampah, akhirnya gue berpikir hidup
ini ada dua hal, positif dan negatif, kalo kita melakukan hal negatif Tuhan
pasti kasih kesempatan kita melakukan hal postif, karena itu sekarang gue
buktiin gue mampu berkarya,” ceritanya ditengah-tengah pembuatan film
dokumenter masih tentang narkoba. Penyesalan Nikko menjadi pelajaran untuk kita
semua untuk bersikap tegas sebelum akhirnya terlambat. “Nggak perlu mati dulu
khan untuk mengakhiri semuanya?” lanjut Nikko.
Dampak
sosial dan pribadi juga dapat dilihat, tidak ada lagi keraguan untuk melakukan
hubungan seks secara bebas, karena pandangannya terhadap norma-norma
masyarakat, hukum, agama sudah sangat longgar. Menimbulkan sikap tidak peduli
sekalipun terhadap dirinya sendiri. Tidak segan untuk mencuri uang atau bahkan
menjual barang di rumah yang bisa diuangkan untuk membeli narkoba. Tidak lagi
menjaga sopan santun di rumah bahkan melawan kepada orangtua. Hukuman terberat
yang didapat adalah hukuman masyarakat yang berkepanjangan.
Jangan
pernah mencoba!!! Lalu apa yang harus kita lakukan untuk memeranginya? Siapkan
mental dan tekad yang kuat untuk menolak jika ditawarkan, lebih selektif dalam
memilih pergaulan, perbanyak informasi dan bahaya yang ditimbulkan dari
narkoba, berani untuk bilang “TIDAK” jika mendapat tawaran narkoba. Pakailah
semua alasan mulai dari yang menjawab santai sampai tegas. Jika cara ini tidak
berhasil, alihkan perhatian ke lainnya. Jika masih tidak mempan juga,
tinggalkan tempat itu dan pergi. Lebih baik cari teman baru yang lain daripada
masa depan kita dikorbankan. Masih banyak orang-orang yang mau bergaul dan
menerima kita apa adanya. Selalu berpikir masa depan yang indah untuk kita dan
tanamkan dalam diri betapa ruginya telah menyia-yiakan masa muda dan kehidupan
yang indah hanya karena narkoba yang digunakan sesaat tetapi mengancam seumur
hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentarnya....