Selamat Datang di "Coba Bercerita, Yuk!" Ada banyak makna di balik cerita, maka berceritalah melalui tulisan!

Jumat, 13 Mei 2011

Artikel : Coba Narkoba? Pilihan Untuk Mati!


Oleh : Dyani T. Wardhyni (dikirim untuk Majalah Kampus UHamka "Ta'dib")
Tidaklah mudah untuk diterima dalam satu pergaulan. Apabila tidak pintar “memilih” terimalah akibatnya. Apalagi zaman sekarang, segala sesuatunya mudah didapat dan mengikuti trend. Dari mulai yang bersifat positif sampai yang bersifat negatif. Lalu bagaimana cara kita untuk membentengi diri dari hal-hal negatif?
Sebut saja Nikko (26), laki-laki perawakan tinggi kurus ini pertama kali mencoba rokok bersama temannya pada usia 13 tahun. Satu tahun kemudian seorang temannya membawa ganja, berlanjut mencoba putaw dan shabu hingga kecanduan selama 10 tahun. “Awalnya sih gue cuma coba-coba, lagian gak enak juga sama teman-teman yang lain kalo gak ikutan!” ceritanya. Sebagain besar dari mereka memang menggunakan alasan “cuma coba-coba dan tidak enak sama teman”, tanpa mereka pahami dampak kedepannya seperti apa.
Belakangan ini narkoba dan seks bebas menjadi salah satu penyebab hancurnya generasi muda. Peredaran narkoba bukan lagi untuk kalangan atas dan orang-orang berduit seperti dulu. Tapi kini peredaran narkoba juga mencapai kalangan bawah, dari perkotaan sampai ke perkampungan, dari pejabat, mahasiswa sampai ke kuli bangunan. Yang paling menyedihkan lagi anak-anak sekolah dasar sudah terkena narkoba! Bagaimana dengan yang lain?
Dalam pergaulan dengan memakai kata “kesetiakawanan” orang-orang yang bukan pemakai tetapi bergaul dengan pemakai (junkie) tidak banyak memberikan dampak positif bahkan mereka lebih banyak memilih tutup mulut karena takut dimusuhi. Seperti pengakuan Jonny (22), pacarnya pemakai putaw tapi dia memilih diam dan tidak memberitahukan kepada orangtuanya ataupun menyuruh ke panti rehabilitasi. Selain itu alasan broken home juga banyak terjadi. Karena merasa tidak aman dan nyaman dalam keluarga akhirnya mereka mencari kesenangan diluar rumah. Memang tidak selamanya broken home menjadi pemakai tergantung dari pergaulannya. Seperti sahabat saya Fina, untuk mengatasi kesepian hidup dari keluarga dia memilih kegiatan positif. Lagi-lagi ketegasan dalam bersikap menjadi pangkal permasalahannya.
Kita berteriak-teriak mengatakan “TIDAK” untuk Narkoba, lalu apakah narkoba itu sebenarnya dan efek samping apa yang dapat ditimbulkan? Menurut Dinas Kesehatan, narkotika sendiri adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan kesadaraan dan hilangnya rasa. Pada umumnya Narkotika Golongan I lebih banyak disalahgunakan, contohnya : Morfin, berbentuk tepung halus berwarna putih sering dipakai dengan cara dihisap dan disuntikkan. Heroin (putaw) mempunyai kekuatan dua kali lebih kuat daripada morfin. Heroin, mirip dengan morfin dapat menyebabkan mengantuk dan perubahan mood yang tidak menentu. Kanabis biasa disebut marijuana, grass, dan Mary Jane. Nama lain yang menggambarkan tipe Kanabis dalam berbagai kekuatan adalah chasra, bhang, ganja dan cimenk. Joints merupakan Kanabis kering, dipotong kecil-kecil dan digulung seperti rokok.
Obat-obat berbahaya golongan Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis, bukan narkotika, yang bersifat atau berkhasiat psiko aktif yang dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya. Contohnya : Ecstasy, seluruh tubuh akan terasa melayang, terkadang lengan, kaki dan rahang kaku, mulut rasanya kering, pupil mata membesar, jantung berdegup lebih kencang, mual dan kesulitan bernafas. Kemudian akan timbul perasaan seolah-olah kita menjadi hebat dalam segala hal dan segala perasaan malu menjadi hilang, kepala kosong, rileks dan "asyik" berlangsung dalam waktu 4 sampai 6 jam, setelah itu kita akan merasa sangat lelah dan tertekan. Shabu-shabu, berbentuk kristal, biasanya berwarna putih, dan dikonsumsi dengan cara membakarnya di atas aluminium foil sehingga mengalir dari ujung satu ke arah ujung yang lainnya. Kemudian asap yang ditimbulkannya dihirup dengan sebuah Bong (sejenis pipa yang didalamnya berisi air). Ada sebagian pemakai yang memilih membakar Shabu dengan pipa kaca karena takut efek jangka panjang yang mungkin ditimbulkan aluminium foil yang terhirup. Shabu sering menjadi penyebab paranoid (rasa takut yang berlebihan), sangat sensitif (mudah tersinggung), terlebih bagi mereka yang sering tidak berpikir positif, dan halusinasi visual.
Hanya sebagian kecil Narkotika dan Psikotropika yang disebutkan, tetapi begitu menakutkan. Kesenangan yang diperoleh hanya sementara, tetapi tidak sebanding dengan kesengsaraan yang ditimbulkan. “Gue coba narkoba sama dua orang kakak dan sepupu gue, malahan sampai dikejar-kejar polisi dan abang gue yang pertama meninggal karena over dosis. Awalnya gue ngerasa hancur, ngerasa gak punya masa depan, tapi gue sadar bahwa Tuhan pasti ngasih gue kesempatan, gue mulai merangkak perlahan untuk sembuh. Walaupun gue kecewa dengan lingkungan sekitar yang menganggap ex-user itu sebagai sampah, akhirnya gue berpikir hidup ini ada dua hal, positif dan negatif, kalo kita melakukan hal negatif Tuhan pasti kasih kesempatan kita melakukan hal postif, karena itu sekarang gue buktiin gue mampu berkarya,” ceritanya ditengah-tengah pembuatan film dokumenter masih tentang narkoba. Penyesalan Nikko menjadi pelajaran untuk kita semua untuk bersikap tegas sebelum akhirnya terlambat. “Nggak perlu mati dulu khan untuk mengakhiri semuanya?” lanjut Nikko.
Dampak sosial dan pribadi juga dapat dilihat, tidak ada lagi keraguan untuk melakukan hubungan seks secara bebas, karena pandangannya terhadap norma-norma masyarakat, hukum, agama sudah sangat longgar. Menimbulkan sikap tidak peduli sekalipun terhadap dirinya sendiri. Tidak segan untuk mencuri uang atau bahkan menjual barang di rumah yang bisa diuangkan untuk membeli narkoba. Tidak lagi menjaga sopan santun di rumah bahkan melawan kepada orangtua. Hukuman terberat yang didapat adalah hukuman masyarakat yang berkepanjangan.
Jangan pernah mencoba!!! Lalu apa yang harus kita lakukan untuk memeranginya? Siapkan mental dan tekad yang kuat untuk menolak jika ditawarkan, lebih selektif dalam memilih pergaulan, perbanyak informasi dan bahaya yang ditimbulkan dari narkoba, berani untuk bilang “TIDAK” jika mendapat tawaran narkoba. Pakailah semua alasan mulai dari yang menjawab santai sampai tegas. Jika cara ini tidak berhasil, alihkan perhatian ke lainnya. Jika masih tidak mempan juga, tinggalkan tempat itu dan pergi. Lebih baik cari teman baru yang lain daripada masa depan kita dikorbankan. Masih banyak orang-orang yang mau bergaul dan menerima kita apa adanya. Selalu berpikir masa depan yang indah untuk kita dan tanamkan dalam diri betapa ruginya telah menyia-yiakan masa muda dan kehidupan yang indah hanya karena narkoba yang digunakan sesaat tetapi mengancam seumur hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentarnya....