Selamat Datang di "Coba Bercerita, Yuk!" Ada banyak makna di balik cerita, maka berceritalah melalui tulisan!

Selasa, 27 September 2011

Artikel Sehat : Si Manis Silent Killer

Assalamualaikum dan Selamat pagi Cendolers…
          "Keinginan kuat untuk sehat adalah bagian dari kesehatan itu sendiri.”  [Seneca-Negarawan Yunani]
Maaf telat posting…Okeh, kita mulai…Banyak yang manis-manis di Kelas Cendol. Khususnya BAKER (mBAK apotekER Dyani T. Wardhyni) dan BUNDER (BUNDa doktER Tietie Surya). Jangan ada yang protes! Karena kita manis beneran, bukan manis penyebab Diabetes Militus.
Buat Cendolers yang suka manis-manis sebaiknya waspada, karena ternyata Diabetes Militus (DM) yang kita kira dulu adalah penyakit turunan, tapi sekarang menjadi penyakit akibat gaya hidup. Yuk mari kita kulik sama-sama…..
DIABETES MILITUS (DM)
DM adalah sekumpulan dari gangguan metabolik yang ditandai oleh hiperglikemi dan abnormalitas metabolisme dari karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitivitas insulin, atau keduanya dan menyebabkan komplikasi kronis mikrovaskular, makrovaskuler, dan neuropati.
Kriteria diagnosis diabetes militus adalah kadar gula puasa ≥ 126 mg/dL atau pada 2 jam setelah makan ≥ 200 mg/dL atau HbA1c ≥ 8%. Jika kadar glukosa 2 jam setelah makan > 140 mg/dL tetapi lebih kecil dari 200 mg/dL dinyatakan toleransi lemah.
Manifestasi Klinik
DM tipe 1
  • Penderita DM tipe I biasanya memiliki tubuh yang kurus dan cenderung berkembang menjadi diabetes ketoasidasi (DKA) karena insulin sangat kurang disertai peningkatan hormone glucagon.
  • Sejumlah 20-40% pasien mengalami DKA setelah beberapa hari mengalami poliuria, polidipsia, polifagia, dan kehilangan bobot badan.
DM tipe 2 
  • Pasien dengan DM tipe 2 sering asimptomatik. Munculnya komplikasi dan mengindikasi bahwa pasien telah menderita DM selama bertahun-tahun umumnya muncul neuropathi.
  • Pada diagnosis umumnya terdeteksi adanya letargi, pioliuria, nokturia, polidipsi, sedangkan penurunan bobot badan secara signifikan jarang terjadi.
Komplikasi Yang Bisa Timbul Akibat Diabetes Millitus
  •  GINJAL ( Nefropati Diabetik )
Ginjal diabetik dapat dideteksi sejak dini. Bila penderita mencapai stadium nefropati diabetik, didalam air kencingnya terdapat protein. Apabila fungsi ginjal menurun akan disertai naiknya tekanan darah. Dalam waktu yang lama penderita nefropati diabetik akan berakhir dengan gagal ginjal dan harus melakukan cuci darah. Selain itu nefropati diabetik bisa menimbulkan gagal jantung juga.
  • HYPERTENSI
Karena harus membuang kelebihan glokosa darah melalui air seni, ginjal penderita diabetes harus bekerja ekstra berat. Selain itu tingkat kekentalan darah pada diabetisi juga lebih tinggi. Ditambah dengan kerusakan-kerusakan pembuluh kapiler serta penyempitan yang terjadi, secara otomatis syaraf akan mengirimkan signal ke otak untuk menambah takanan darah.
  • HIPOGLIKEMIA
Hipoglikemia terjadi bila kadar gula darah sangat rendah. Bila penurunan kadar glukosa darah terjadi sangat cepat, harus diatasi dengan segera. Keterlambatan dapat menyebabkan kematian. Gejala yang timbul mulai dari rasa gelisah sampai berupa koma dan kejang-kejang.
  • SYARAF ( Neuropati Diabetik )
Neuropati diabetik adalah akibat kerusakan pada saraf. Penderita bisa stres, perasaan berkurang sehingga apa yang dipegang tidak dapat dirasakan. Telapak kaki hilang rasa membuat tidak merasa bila kakinya terluka, kena bara api atau tersiram air panas. Maka luka kecil cepat menjadi besar dan tidak jarang harus berakhir dengan amputasi.
  • KEBUTAAN ( Retinopati Diabetik )
Kadar glukosa darah yang tinggi bisa menyebabkan sembab pada lensa mata. Penglihatan menjadi kabur dan dapat berakhir dengan kebutaan. Tetapi bila tidak terlambat dan segera ditangani secara dini dimana kadar glukosa darah dapat terkontrol, maka penglihatan bisa normal kembali
  •  KETOASIDOSIS DIABETIK
Ketoasidoisi terjadi bila tubuh sangat kekurangan insulin. Bila hal ini dibiarkan terakumulasi, darah akan menjadi asam sehingga jaringan tubuh akan rusak dan bisa menderita koma. Hal ini biasanya terjadi karena tidak mematuhi perencanaan makan, menghentikan sendiri suntikan insulin, tidak tahu bahwa dirinya sakit diabetes mellitus, mendapat infeksi atau penyakit berat lainnya seperti kematian otot jantung, stroke, dan sebagainya.
  •  KELAINAN JANTUNG
Terganggunya kadar lemak darah adalah satu faktor timbulnya aterosklerosis pada pembuluh darah jantung. Bila diabetes mempunyai komplikasi jantung koroner dan mendapat serangan kematian otot jantung akut, maka serangan tersebut tidak disertai rasa nyeri. Ini merupakan penyebab kematian mendadak. Selain itu terganggunya saraf otonom yang tidak berfungsi, sewaktu istirahat jantung berdebar cepat. Akibatnya timbul rasa sesak, bengkak, dan lekas lelah.
  • IMPOTENSI
Sangat banyak diabetisi laki-laki yang mengeluhkan tentang impotensi yang dialami. Hal ini terjadi bila diabetes yang diderita telah menyerang saraf. Keluhan ini tidak hanya diutarakan oleh penderita lanjut usia, tetapi juga mereka yang masih berusia 35 - 40 tahun. Pada tingkat yang lebih lanjut, jumlah sperma yang ada akan menjadi sedikit atau bahkan hampir tidak ada sama sekali. Ini terjadi karena sperma masuk ke dalam kandung seni (ejaculation retrograde). Penderita yang mengalami komplikasi ini, dimungkinkan mengalami kemandulan.
  •  KOMPLIKASI LAINNYA
Selain komplikasi yang telah disebutkan di atas, masih terdapat beberapa komplikasi yang mungkin timbul akibat diabetes millitus.
Komplikasi tersebut misalnya :
1) Ganggunan pada saluran pencernakan akibat kelainan urat saraf. Untuk itu makanan yang sudah ditelan terasa tidak bisa lancar turun ke lambung.
2) Gangguan pada rongga mulut, gigi dan gusi. Gangguan ini pada dasarnya karena kurangnya perawatan pada rongga mulut gigi dan gusi, sehingga bila terkena penyakit akan lebih sulit penyembuhannya.
3) Gangguan infeksi. Dibandingkan dengan orang yang normal, penderita diabetes millitus lebih mudah terserang infeksi.
Terapi Farmakologi
1) Insulin 
2) Sulfoil Urea (SU), (Glibenklamid, Klorpropamid, Tolazamid, Tolbutamid, Glimepirid, dll) 
3) Golongan Biguanid (Metformin) 
4) Golongan Glitazone (Troglitazone, Rosiglitazon dan Pioglitazone) 
5) Meglitinides (Repaglinide dan Nateglinide) 
6) Acarbose
Obat-obat yang tersebut diatas, dalam pemakainan dan cara pengunaannya di bawah pengawasan dokter dan apoteker. Tidak boleh sembarangan mengkonsumsi, sebelum Cendolers benar-benar yakin mengidap diabetes militus atau tidak. Karena kesalahan mengkonsumsi akan mengakibatkan gula darah drop dan berakibat fatal, bahkan sampai kematian.
Terapi Non Farmakologi
1) Terapi nutrisi mancapai berat badan ideal bagi kesehatan (rendah kalori, rendah kolesterol) 
2) Olah raga, bermanfaat bagi kebanyakan pasien.
Cukup sekian Cendolers, semoga banyak memberi manfaat untuk kita semua…Sementara akan saya tinggal, karena mau jalan-jalan sama Ceu Nimas Aksan di Cirebon, Bunder Titie yang jaga gawang….hehehe

Wassalamualaikum….
Salam Selasa Sehat Penuh Cinta
Baker Bunder

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentarnya....