Penulis
: Dyani T. Wardhyni
Sekitar pukul 01.00 dini hari. Edi yang sedang bersantai di
ruang tengah mendengar suara nyaring dari besi yang beradu.
“Ngik…ngik…” Suara itu berasal dari sumur belakang
rumah dan berulang terus-menerus.
“Jiga aya nu keur nimba di sumur,” gumam Edi sambil menegak kopi pahit.
(1)
Edi masih cuek dan sama sekali tidak beranjak dari
tempat duduknya. Tapi suara itu tidak berhenti sudah hampir 15 menit.
"Nimbana geuning lami pisan!” pikirnya lagi.(2)
Karena penasaran Edi langsung keluar rumah mengecek ke
sumur. Ketika Edi berada di pintu dapur, suara itu masih berbunyi nyaring.
Namun saat Edi membuka pintu, pandangannya langsung menuju sumur dan tidak ada
seorang pun di sana.
“Huh…” Edi menghela nafas dan kembali masuk ke rumah.
Selang beberapa menit Edi kembali mendengar suara dari
sumur. Kali ini seperti suara yang sedang menyikat baju, suara air yang
mengalir, suara timbaan dan suara seseorang yang sedang mengobrol.
Dengan bergegas Edi langsung lari ke sumur. Edi kaget
melihat dua wanita berambut panjang yang sedang jongkok di pinggir sumur.
Karena penasaran Edi menimpuk batu ke arah mereka. Dan yang
terjadi, dua wanita itu pun menoleh dan langsung terbang berlawanan arah
sembari tertawa.
“Hihihihihihiihihihihi……”
***
(1) “Kayak ada
yang lagi nimba di sumur.”
(2) “Nimbanya
lama amat!”
ini kuntilanak yang di iklan XL bukan sih? *kabooooooor
BalasHapusyang ini kisah nyata juga teh??? Lah lah laaaaa kenapa gw bacaaaaa haduuuuuhhhh -_-"
BalasHapus