Sekilas dari sisi penikmat musik
:
Pure Saturday…Band
asal kota kembang Bandung yang digawangi oleh Muhammad Suar Nasution
(vokal, gitar), Aditya Ardinugraha (gitar), Yudistira Ardinugraha
(drum), Ade Purnama (bass), Arief Hamdani (gitar), resmi berdiri
pada tahun 1994. Pada tahun tersebut sangat jarang band non major atau yang dikenal dengan indie label. Nah, salah satu pelopor menjamurnya grup musik indie pop di Indonesia adalah Pure
Saturday.
Di tengah trend musik-musik keras yang saat itu
sedang naik, tahun 1995 Pure Saturday datang dengan warna musik berbeda dan
mengeluarkan album perdana yang diberi nama Kosong. Lagu-lagu pada album
pertama Pure Saturday antara lain Silence, Kosong, Desire, Simple dan Coklat. Entah
bagaimana prosesnya, "Kosong" inilah yang dipilih untuk dibuat video klip.
Hmm…Album ini mendapat sambutan yang bagus, karena banyak yang menilai
lagu-lagu Pure Saturday masih fresh, dan tidak mengikuti trend musik saat itu.
Lebih dari satu
dekade berlalu. "Kosong" tetap mempunyai tempat di hati penikmat musik
Indonesia. Ini terbukti dengan di aransemen ulang oleh penyanyi sekaligus
pianis muda berbakat asal Betawi bernama Olla Zen. Saat melihat video klipnya di youtube,
saya langsung "jatuh cinta". Dan tentunya "Kosong" milik Olla Zen tidak kalah
menarik dengan yang asli.
"Kosong" milik
Olla Zen lebih slow dan sudah pasti irama musiknya
sangat "Indie", sexy, manis dengan iringan piano akustik, sedangkan "Kosong"
yang pernah kita dengar dari Pure Saturday sedikit ramai, hmmm....Apa yaa,
istilahnya? Ngebeat? I don't know...Yang jelas kedua-duanya oke dan mantap
selain dari music dan lyrics yang catchy.
Semua kembali
lagi ke selera musik masing-masing individu. Versi Pure Saturday ataukah Olla Zen?
Check this! Bravo Music Indonesia! (/✿◠‿◠)/
Kosong versi Pure Saturday :
Kosong versi Olla Zen :
Coba untuk ulangi apa yang terjadi
Harap 'kan datang lagi
Semua yang pernah terlalui
Bersama alam menempuh malam
Walau tak pernah ada kesempatan
Terjebak dalam jerat mengikat
Namun tekad nyatakan bebas
Temukan diri di dalam dunia
Tak terkira...
Semua mati dan menghilang
Terlalu pagi temukan arti
Jalan panjang semakin lapang
Hanya dahan kering yang terpanggang
Tak ada teman telah terpencar
Namun waktu terus berputar
Peduli apa terjadi
Terus berlari tak terhenti
Untuk raih harapan
Di dalam tangis atau tawa
Temukan diri di dalam dunia tak terkira
Tak berarti tak akan pasti
Terlalu gelap...pergilah pulang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentarnya....