Selamat Datang di "Coba Bercerita, Yuk!" Ada banyak makna di balik cerita, maka berceritalah melalui tulisan!

Selasa, 11 Oktober 2011

Info Musik + Video : Nikmati "Kosong" milik Pure Saturday atau Olla Zen?

Sekilas dari sisi penikmat musik :

Pure SaturdayBand asal kota kembang Bandung yang digawangi oleh Muhammad Suar Nasution (vokal, gitar), Aditya Ardinugraha (gitar), Yudistira Ardinugraha (drum), Ade Purnama (bass), Arief Hamdani (gitar), resmi berdiri pada tahun 1994. Pada tahun tersebut sangat jarang band non major atau yang dikenal dengan indie label. Nah, salah satu pelopor menjamurnya grup musik indie pop di Indonesia adalah Pure Saturday.
Di tengah trend musik-musik keras yang saat itu sedang naik, tahun 1995 Pure Saturday datang dengan warna musik berbeda dan mengeluarkan album perdana yang diberi nama Kosong. Lagu-lagu pada album pertama Pure Saturday antara lain Silence, Kosong, Desire, Simple dan Coklat. Entah bagaimana prosesnya, "Kosong" inilah yang dipilih untuk dibuat video klip. Hmm…Album ini mendapat sambutan yang bagus, karena banyak yang menilai lagu-lagu Pure Saturday masih fresh, dan tidak mengikuti trend musik saat itu.
Lebih dari satu dekade berlalu. "Kosong" tetap mempunyai tempat di hati penikmat musik Indonesia. Ini terbukti dengan di aransemen ulang oleh penyanyi sekaligus pianis muda berbakat asal Betawi bernama Olla Zen. Saat melihat video klipnya di youtube, saya langsung "jatuh cinta". Dan tentunya "Kosong" milik Olla Zen tidak kalah menarik dengan yang asli. 
"Kosong" milik Olla Zen lebih slow dan sudah pasti irama musiknya sangat "Indie", sexy, manis dengan iringan piano akustik, sedangkan "Kosong" yang pernah kita dengar dari Pure Saturday sedikit ramai, hmmm....Apa yaa, istilahnya? Ngebeat? I don't know...Yang jelas kedua-duanya oke dan mantap selain dari music dan lyrics yang catchy.
Semua kembali lagi ke selera musik masing-masing individu. Versi Pure Saturday ataukah Olla Zen?
Check this! Bravo Music Indonesia! (/✿◠‿◠)/
 
Kosong versi Pure Saturday :

Kosong versi Olla Zen :

Coba untuk ulangi apa yang terjadi
Harap 'kan datang lagi
Semua yang pernah terlalui
Bersama alam menempuh malam
Walau tak pernah ada kesempatan
Terjebak dalam jerat mengikat
Namun tekad nyatakan bebas

Temukan diri di dalam dunia
Tak terkira...
Semua mati dan menghilang
Terlalu pagi temukan arti

Jalan panjang semakin lapang
Hanya dahan kering yang terpanggang
Tak ada teman telah terpencar
Namun waktu terus berputar
Peduli apa terjadi
Terus berlari tak terhenti
Untuk raih harapan
Di dalam tangis atau tawa

Temukan diri di dalam dunia tak terkira
Tak berarti tak akan pasti
Terlalu gelap...pergilah pulang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentarnya....