Selamat Datang di "Coba Bercerita, Yuk!" Ada banyak makna di balik cerita, maka berceritalah melalui tulisan!

Rabu, 01 Juni 2011

Puisi 6 : Tentang Ibu



Sabarlah Sayang
ucapanmu laksana mentari di antara hujan
bertanya tak pedulikan hati
katamu hidup memang berat
bisakah aku menantangnya
melewati kelakar dan cemooh orang
menapaki lumpur yang kelam, hitam dan jijik
menerjang ombak pasang
menyisir rembulan malam
dan kau berkata, cobalah berjalan, nak
jangan khawatirkan aku yang renta berselimut kain lusuh
enyahkan rasa takutmu tenggelamkan dalam pasir
enyahkan dari pikiranmu yang hilang bersama air mata
langkahkan kakimu, busungkan dadamu
harapan itu ada, nak
mereka tidak membencimu, mereka hanya inginkanmu
menjadi pelangi diantara hujan dan badai
percaya padaku, lirih meyakinkan
Oleh : Dyani T. Wardhyni


Ibuku Seorang Pria
peluh dan air mata itu, tulang dan tubuh itu,
milikmu ibu
ada jiwa kuat di sana
melawan cobaan hidup
berjuang dan melindungi
kemana pria pujaanmu dulu
jejaknya sudah tak terekam
wangi tubuhnya tak lagi menggoda
cintamu tak lagi terpatri
kini kau seorang diri
merajut benang-benang asa
ditinggalkan dengan sesak di dada
dibalik sifat lembut, ada jiwa tegar di sana
kau kuat dan berani bagai pria
gagah dan bertanggung jawab bagai pria
siapa pengganti pria berselimut duka
aku tunjuk dia, wanita bertahtakan mutiara
dialah ibuku
dialah perhiasan terindah dalam relung jiwaku

Oleh : Dyani T. Wardhyni
Lentik
jemari menari-nari, di antara helai mentari
sunyi sepi gapai mimpi
alunan syahdu pujianMu, pengantar tidur putri kecil
tepat di sepertiga malamMu
ibu, damailah engkau
bait-bait doa aku panjatkan, pengganti lagumu dulu
bersama malam dan siang
aku sungguh merindumu
dekaplah aku, jangan lepaskan lagi
ibuku..
Oleh : Dyani T. Wardhyni

*Diikutsertakan dalam "Lomba Puisi Untuk Ibuku Oleh Hana Fransisca"

3 komentar:

  1. Ku temukan sejati saat kau merangkai
    dari naluri seorang ibu kau menyampai
    untuk memberi makna yang lihai
    menitipkan sangsi-sangsi terkulai

    semua itu benar
    ibu ada harta sangat besar
    dalam perjalanan hidup jangan kesasar
    penutan sebenarnya sudah di ikrar

    BalasHapus
  2. puisinya bagus-bagus, terutama puisi tentang ibu nya, sangat inspiratif sekali. salam kenal ya

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan komentarnya....