Jejaring sosial tidak hanya menimbulkan dampak buruk. Melalui jejaring social
kita akan mendapatkan banyak manfaat. Salah satu dengan adanya group yang
dibuat Facebook. Dari sini munculnya group Diskusi Fiksi.Menulis
Fiksi.Membaca Fiksi (Universal Nikko+mayokO aikO) atau yang lebih dikenal
dengan Kelas Cendol (CErita Nulis
Diskusi OnLine).
Setiap hari Jumat Kelas Cendol ada program
khusus, tentunya dibidang kepenulisan. Hebatnya lagi diajarkan oleh orang-orang
yang berpengalaman dan pastinya keren. Nah, berikut contoh yang diajarkan di
Kelas Cendol hari Jumat, 20 Januari 2012. Cekidot… ^^
KIAT
JITU MENEMBUS ANTOLOGI
Mungkin seisi kelas Cendol sedang galau karena Lomba Novel
Galau dan berlanjut Puisi Galau bersama Mas Farick Ziat? Juga di wilayah tengah
pulau Jawa, Cendol Secoteng tengah berharap cemas dengan Antologi Bumi Asri?
Belum lagi di luar Kelas CENDOL kita, pasti bertebaran banyak lomba-lomba untuk
berbagai tema antologi.
Apa sih Antologi?
Antologi itu pada intinya adalah buku berisi kumpulan karya
bisa satu atau beberapa penulis. Isi Antologi bisa beragam : cerpen (fiksi dan
non-fiksi), puisi, dan lain-lain.
Kalian pasti sering melihat betapa banyak lomba/seleksi
menulis/audisi penulis atau apapun istilahnya yang ujung-ujungnya akan
membukukan karya peserta (dan atau pemenang).
Lalu apa alasan kita mengikutinya?
Tertarik dengan hadiahnya? Tertarik karya kamu dibukukan?
Hanya ingin menguji nyali menulismu? Anggap sedang mengasah kemampuan menulismu
tanpa memburu hadiah?
Terus terang aku mengikuti Antologi karena ke-empat alasan di
atas. :D
Buku Antologiku sampai saat ini mencapai 35 buku yang sudah
dibukukan. (Belum termasuk buku yang masih dalam proses penerbitan oleh
Panitia/Penyelenggara Antologi).
Tapi ternyata… menembus Antologi itu tak semudah membalikkan
telapak tangan. Selain saingannya banyak, ada beberapa faktor yang menentukan
keberhasilan kamu dalam mengantar karya kamu lolos seleksi.
1.
Saat memilih Antologi yang sesuai.
Pastikan tema yang diusung pada lomba tersebut adalah
benar-benar tema yang kita minati. Selain itu pintar-pintarlah
memilah dan memilih lomba yang akan kita ikuti. Jangan tergiur hanya dengan
iming-iming karyamu akan dibukukan namun kamu harus membayar sekian rupiah. Ih…
nggak banget deh!
Perhatikan siapa pihak Penyelenggara Lomba Antologi itu. Tak
ada salahnya menunggu dan mengamati peserta lain yang sudah mengirim. Apakah
ada keluhan atau sesuatu yang menunjukkan ketidakberesan.
Lihat tujuan Antologi itu diadakan. Apakah untuk amal,
sumbangan, apakah Antologi tersebut berupa kumpulan karya sekian penulis yang
memberi honor pada para penulisnya atau tidak. Pastikan semua itu tercantum
jelas, tidak meragukan dan ada pertanggungjawaban dari penyelenggara. Jika
semua aman dan telah dipahami benar, mulailah menulis.
2.
Saat menulis.
a. Sesuaikan
tema.
Tidak harus menguasai suatu tema untuk menulis, namun jika
kita menulis sesuai arah tema yang diinginkan oleh Penyelenggara.
Maka karya kamu dijamin aman dan akan mudah menembus tahap selanjutnya. Mungkin
kita memang perlu berpikir keras untuk menciptakan ide yang unik agar karya
kita lolos, karena sekian jumlah peserta yang mengangkat tema yang sama. Namun
selalu ingat bahwa banyak ide menarik adalah justru hal yang biasa-biasa saja.
b. Sesuaikan
format.
Menulislah sesuai dengan format yang diinginkan Panitia.
Jenis huruf, Jarak baris, dll. Jika panitia tidak menjelaskan, tanyakan! Jika
tidak memungkinkan untuk menanyakan, gunakan huruf standar Times New
Romans ukuran 12 dengan jarak baris 1,5 dan ratakan kanan-kiri naskahmu. Jangan
membuat hurufmu beranekaragam dan berwarna-warni, karena hal itu bukannya akan
menarik perhatian Panitia, tapi justru membuat mereka sakit mata!
Meskipun tidak berpengaruh pada penilaian isi karyamu, namun
Panitia akan membaca dengan lebih senang hati karya yang rapi dibanding karya
yang berantakan. Itu pasti berpengaruh juga pada peluangmu lolos ke tahap
berikutnya.
c. Sayangi
karyamu.
Mudah saja untuk menunjukkan bahwa kamu menyayangi karyamu.
Beri nama penulis di bawah judul naskah. Lalu simpan naskahmu
dalam nama file yang mudah dan benar. Ingat, pesertanya bukan hanya kamu.
Simpan naskahmu dalam nama yang simple namun tak akan membuat juri kehilangan
naskahmu setelah didownload, yaitu : Judul Naskah_Nama Penulis.
3.
Saat mengirimkan naskah.
a. Biasakan
menulis pengantar singkat. Contoh :
Kepada
Yth. Panitia
Dengan
ini saya lampirkan naskah saya untuk lomba bla-bla-bla,
Terima
kasih.
Jangan sekali-kali menunjukkan sikap
sembarangan kita dengan menulis pengantar seperti
:
Mbak panitia… ini cerpenku harus lolos lho! Kalo nggak
dilolosin aku mau masuk sumur! ^^
*tepok
jidat… emang siapa lo?
b. Tuliskan
subjek pada email dengan ketentuan Panitia atau sesuaikan
dengan isi naskahmu. Misal : subjek _ puisi cinta, subjek _ cerpen Nessa
Kartika, dll. Karena pesertanya pasti bukan hanya kamu, ada kemungkinan email
tanpa subjek akan dilewati oleh Panitia. Sayang kan?
c. Setelah
naskahmu rapih, tak ada salahnya mengecek sekali lagi sebelum meng-klik send.
Supaya tidak perlu bagimu mengirim ulang naskah. Sekali lagi, pesertanya bukan
kamu. Kalau kamu merepotkan panitia karena mengirim email berkali-kali karena
ketinggalan ini-itu, jangan harap karyamu akan dilirik panitia.
4.
Saat menunggu pengumuman.
Hanya bisa bilang : sabaaaaar…
Jangan merepotkan Panitia dengan pertanyaan-pertanyaan yang
tidak perlu dan terkesan mendesak. Salah-salah kamu malah di-blacklist… Panitia
sedang menyeleksi, Okay? Lupakan aja sementara, cari lomba lain, menulis lagi,
dst.
Segitu dulu kiat-kiatnya dariku yah… silakan kalau ada yang
mau ditanyakan. Tersedia satu buku Antologiku “Persembahan Kupu-kupu” untuk
Cendolers terkeren sore ini. ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentarnya....